Kamis, 16 Juli 2009

Pembelajaran Matematika

Guru matematika yang profesional dan kompeten mempunyai wawasan landasan yang dapat dipakai dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika. Teori-teori yang berpengaruh untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran matematika.
1. Teori Thorndike
Teori Thorndike disebut teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik selembar kertas putih, penerima pengetahuan yang siap menerima pengetahuan secara pasif.
2. Teori Ausebel
Teori makna dari Ausebel mengemukakan pentingnya kebermaknaan pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih bermanfaat
dan akan lebih muda dipahami dan diingat oleh peserta didik.
3. Toeri Jean Piaget
teori merekomendasikan perlunya pengamatan terhadap tingkat perkembangan intelektual anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika diberikan.
4. Teori Vygotsky
Teori ini berusaha mengembangakan model kontruktivistik belajar mandiri piget menjadi belajar kelompok melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator.
5. Teori Jerome Bruner
teori ini berkaitan dengan perkembangan mental yaitu kemampuan mental anak berkembang secara bertahap mulai dari sederhana ke yang rumit, mulai dari yang nudah ke yang sulit, dan mulai yang nyata atau konkret ke yang abstrak.
6. Pemecahan masalah
merupakan realisasi dari keinginan meningkatkan pembelajaran matematika sehinggapeserta didik mempunyai pangdangan atau wawasan yang luas dan mendalam ketika menghadapi suatu masalah.
7. Teori Van Hiele
Teori ini menyatakan bahwa eksistensi dari lima tingkatan yang berbeda tentang pemikiran geometrik, yaitu visualisasi, analisi, informal, edukasi, dan nigor.
8. RME (Realistic Mathematic Eduation)
teori ini dimaksudkan untukmemulai pembelajaran matematika dengan cara mengaitkannya dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa.
9. Peta Konsep
Peta konsep merupakan kebermaknaan yang ditunjukkan dengan bagan atau peta sehingga hubungan antar konsep menjadi jelas dan keseluruhan konsep teridentifikasi.

Rabu, 15 Juli 2009

PARADIGMA BARU PKn DI SD

Warga Negara yang Demokratis
Masyarakat demokratis dapat terwujud apabila masyarakat dalam suatu negara memiliki tingkat pendidikan yang layak, cerdas, memiliki tingkat penghidupan yang cukup, dan mereka punya keinginan berpartisipasi aktif dalamkehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Demokrasi berarti pemerintah yang dijalankan oleh rakyat baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui perwakilan) setelah adanya pemilihan umum secra langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, sering disebut "luber dan jurdil". Dalam sistem pemerintahan demokrasi, kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat.
Demokrasi sesungguhnya bukan hanya seperangkat gagasan dan prisip tentang kebebasan, tetapi juga mencakup seperangkat prosedur yang terbentuk melalui sejrah panjang dan sering berliku-liku sehingga demokrasi sering disebut suatu pelembagaan dari kebebasan.
Dalam msyarakat demokratis terdapat 5 sistem tata kehidupan, yaitu: (1) sistem persoal adalah suatu isistem yang merujuk pada orang-orang yang menjadi subjek dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, yang terdiri atas pemerintah dan yang diperinthakan; (2) sistem kelembagaan,yaitu menunjuk pada lembaga-lembaga negara dan lembaga pemerintahahn menurut Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (3) sistem normatif, yaitu sstem hukum dan perundang-undangan yang mengatur tata hubungan negara dan warga negara; (4) sistem kewilayahan menunjuk kepada seluruh wilayah teritorial yang temasuk kedalam yurisdikasi negara Indonesia; (5) sistem ideologis merujuk kepada ide-ide dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarkat dan bernegara.
PKn dengan paradigma baru mensyaraktkan matei pembelajaran yang memuat komponen-komponen pengetahuan , keterampilan, dan disposisi kepribadian warga negara yang fungsional bukan hanya dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan juga dalam masyarakat di era global.

Senin, 06 Juli 2009

Keterkaitan Fungsi Pendidikan dengan Perkembangan Zaman

Beberapa tujuan pendidikan:
1. Bersifat Mendasar, yaitu untuk mempersiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun secara kolektif sebgai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa.
2. Peradaban, artinya pendidikan bermanfaat untuk mencapai suatu tingkat peradaban. Peradaban adalah hasil karya manusia yang semula dimaksudkan untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Tujuan pendidikan berikutnya adalah pada gilirannya menuyiapkan individu (dalam memenuhi kebutuhan individualnya) untuk dapat beradaptasi/ menyesuaikan diri atau memenuhi tuntutan-tuntutan sesuai wilayah tertentu (nasional, regional ataupun global) yang senantiasa berubah.
Model pendidkan yang tepat adala model pendidikan yang diharapkan oleh setiap warga negara. Model pendidikan yang dipandang tepat disebut customized design, yaitu desain yang sesui dengan kondisi, konteks, a aspirasi masyarakat. Dengan demikian model tersebut dapat mengakomoasikan berbagai ragam kepentingan, tingkat, dan wilayah relevansi. Model yang tepat dalam pengelolaan pendidikan yang sesuai dengan alur berpikir tersebut adalah MBS dan Pendidikan Berbasisi Masyarakat. Untuk mewujudkan model yang tepat tersebut sekolah harus mengembnagkan berbagai pilihan program baik program ilmu dasar, pendidikan nilai, program keterampilan, dan program tambahan lainnya. Penjabaran dari kurikulumnya, seperti strategi pembelajaran, sumber belajar, program pengayaan untuk pelaksanaan program yang disebutkan sebelumnya pun memiliki berbagai pilihan dalam upaya mengakomodasikan tuntutan masyarakat.