Kamis, 14 Mei 2009

Pengertian Pembelajaran Terpadu

Pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai:

1. pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang diunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasala dari bidang stusi yang bersangkutan maupun dan perkembangan anak.
2. suatu pendekata pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.
3. suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.
4. merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.

Karakteristik Pembelajaran Terpadu

Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. berpusat pada anak (student center). Dikatakan student center karena pada dasarnya pembelajaran terpadu memberikan keleluasaan pada sisiwa baik secara individu maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep/prinsip dari suatu pengetahuan yang harus diketahui anak sesuai dengan perkembangannya.
b. Memberikan pengalaman langsung pada anak. Pengalaman lansung juga dapat dikatakan sebagai pengalaman autentik, dimana dengan pengalaman langsung anak lebih mudah memahami pelajaran dan hasilnya juga lebih baik karena sesuai dengan ilmu pengetahuannya. Anak sekolah dasar mendapatkan ilmu pengetahuannya dengan cara progresiv learning (secara berkelanjutan).
c. Pemisah antar bidang studi tidak begitu jelas.
d. menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
e. Bersifat luwes.
f. menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.
g. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Rabu, 13 Mei 2009

Konsep Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, anak akan memahami konsep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain.
Kecenderungan pembelajaran terpadu ditakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. (Developmentally Appropiate Practice). pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak drill sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. para Gestatltis adalah tokoh-tokoh yang dirujuk berkenaan dengan pembelajaran yang harus, disamping juga teori Piget dan para kognitivis lain yang menekankan pentinynya program pembelajaran yang berorientasi DAP.
Pelaksanaan pendekatan ini bertolak dari suatu topik atau tema yangdipilih/ dikembangkan guru bersama anak. Tujuan dari tema ini bukan litarasi bidang studi, akan tetapi konsep-konsep dari bidang studi, akan tetapi konsep-konsep dari bidang studi terkait dijadikan alat dan wahana untuk mempelajari dan menjelajahi topik atau tema tersebut.
jika dibaningkan dengan pendekatan konvensional, pembelajaran terpadu tampaknya lebih menekankan keterlibatan anak dalam belajar, membuat anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan. Pendekatan ini lebih mungkin menjadi sesuatu yang dikemukakan oleh John Dewey dengan konsep Learning by Doingnya.
Pendekatan pembelajaran terpadu dapat dipandang sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tingkat dasar,terutama dalam rangka mengimbangi gejala penjejalan kurikulum yang sering terjadi dalam proses pembelajaran di sekolah.
Wlaupun penjelajahan kurikulum mungkin mengandung unsur kebaikan, namun di piha lain efeknya pada perkembangan anak-anak adalah buruk, karena menuntut anak megerjakan aktivitas atau tugas yang melebihi kapasitas dan kebutuhan mereka. Efek negatif itu adalah menyebabkan anak kehilangan sesuatu yang lain seharusnya bisa mereka kerjakan. Jika anak hanya merespons tanda-tanda dari guru, mereka akan kehilangan pengalaman pembelajaran alamiah langsung, pengalaman sensorik dari dunia mereka yang membentuk dasar kemampuan pembelajaran abstrak menjadi tidak tersentuh. Padahal itu merupakan karakteristik utama perkembangan anak SD